History Kopi Luwak Dulu dan Kini

History Kopi Luwak Dulu dan Kini – Kopi luwak sebagai salah satu kopi yang paling diminati masyarakat Indonesia saat ini, karena rasanya yang lebih lembut, tidak pahit, kaya rasa,serta berkarakter meskipun harganya yang mahal. Kopi ini mendapat perhatian penikmat kopi sejak adanya penelitian dari Hongkong di Indonesia tentang kopi luwak. Mereka menemukan bahwa kopi yang berasal dari luwak aman dan nikmat untuk dikonsumsi.

Luwak adalah hewan yang dapat hidup di Asia Tenggara dan Afrika bagian Sahara. Oleh karena itu kopi luwak saat ini tidak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga Thailand dan Vietnam. Di Thailand, kopi yang berasal dari kotoran luwak disebut sebagai civet coffee, sedangkan di Vietnam disebut sebagai weasel coffee. Enzim dalam pencernaan luwak yang menghilangkan rasa pahit dan mengurangi kadar kafein dalam biji kopi. Namun, hanya 2 jenis luwak yang mau mengkonsumsi biji kopi, salah satunya yaitu musang bulan.

Dahulu, luwak dianggap sebagai hewan pengganggu atau hama karena memakan biji kopi sehingga merugikan petani. Saat itu, luwak dianggap sebagai musuh petani kopi, sehingga banyak luwak yang dibunuh. Saat penjajahan Belanda, bahkan petani kopi tidak dapat memanen hasil kopinya sendiri, karena kopi yang masih bagus di pohon diambil oleh Belanda, sehingga petani hanya mengambil kopi yang berserakan di tanah karena sudah dimakan luwak. (Baca Juga : Benarkah biji Kopi menentukan Kualitas Kopi?)

Saat ini, luwak bahkan dicari dan dipelihara untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Tidak semua biji kopi dimakan oleh luwak, hanya kopi yang sudah matang atau berwarna merah, sehingga secara tidak langsung luwak sudah memilih biji kopi terbaik. Inilah yang menyebabkan kopi luwak memiliki cita rasa yang berkarakter dan ringan. Meskipun masih banyak pro kontra dalam memproduksi kopi ini.

Kisaran Harga Kopi Luwak Kini

Jadi tidak heran kalau saat ini, kopi jenis luwak diburu oleh penikmat kopi dari berbagai kalangan dan berbagai negara. Karena keistimewaan dan keunggulan yang dimilikinya menyebabkan harga kopi luwak sangat mahal, yaitu sekitar Rp 750.000-1000.000/kg, bahkan di New York dan London, harga kopi luwak percangkir mencapai $ 30- $ 100, setara dengan Rp 405.000 hingga Rp 1.350.000.