Home » Berita » Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim

Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim

Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim- Kopi merupakan komoditas kedua setelah minyak bumi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Bahkan biji kopi telah ditanam lebih dari 60 negara, serta mampu membukakan peluang kerja kepada jutaan orang di seluruh dunia, mulai dari sebagai petani, distributor hingga pekerjaan di coffee shop. Sehingga, sampai saat ini kopi telah menjadi primadona dan mampu menyedot banyak perhatian dari berbagai kalangan. Jadi, segala hal yang dapat mempengaruhi kopi, juga akan memberikan dampak yang besar bagi setiap lapisan masyarakat di dunia.

Begitu pula dampak yang diberikan oleh faktor alam yaitu adanya perubahan iklim yang signifikan.. seperti yang dipaparkan oleh National Academy Of Science bahwa “di Amerika Latin saja, lebih dari 90 persen lahan yang digunakan untuk produksi kopi terancam oleh perubahan iklim tersebut. Karena kondisi iklim menjadi kritis, jutaan petani beresiko kehilangan mata pencahariannya dan kapasitas produksi akan terancam”. (Baca juga : Dampak Kopi Pada Kesehatan Ginjal)

Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim
Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim

Mutu Kopi Akibat Perubahan Iklim

Perubahan iklim dan kopi dapat dikatakan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dapat dikatakan bahwa suhu yang lebih tinggi akan memberikan pengaruh yang besar pada kualitas kopi, seperti meningkatnya serangan hama, penyakit, dan akibat perubahan iklim tersebut dapat menurunkan produksi kopi diseluruh dunia. Bahkan tempat atau daerah untuk membudidayakan kopi juga akan semakin menyempit dan semakin sedikit dikarenakan kenaikan suhu tersebut.

Apabila terjadi peningkatan suhu secara global, juga curah hujan akibat perubahan iklim dapat menyebabkan penyakit jamur (karat) pada daun kopi, penyakit jamur daun kopi yang menyerang tanaman kopi disebut dengan La Rolla. Ethopia, India, Kosta Rika yang merupakan penghasil kopi terbesar juga mengalami penuruna produksi diakibatkan oleh penyakit jamur daun (karat). Bahkan Peru pernah mengalami penurunan produksi hingga mencapai 40% dikarenakan oleh penyakit tersebut.

Untuk kopi arabikan yang sudah menguasai pangsa pasar hingga 70 persen pun tidak luput dari dampak perubahan iklim. Tanaman kopi arabika yang biasanya dibudidayakan di daerah beriklim tropis, beberapa tahun terakhir dengan kombinasi keadaan suhu yang meningkat, siklus kekeringan yang berkepanjangan dan juga tidak menentu, curah hujan yang juga berlebih, deforestasi atau penggundulan hutan akan mengancam pertumbuhan arabika, baik yang budidaya maupun yang liar.

Dalam penelitian oleh Kebun Raya Kerajaan Inggris, sejak tahun 2012 menunjukkan bahwa peningkatan suhu dapat membuat tanaman arabika punah. Dengan keadaan alam yang seperti ini, mungkin saja suatu saat nanti, kopi akan menjadi barang mewah dan sulit terjangkau. (Ramadhani)

About Sada

The Origin Gayo Specialty Coffee for Special people

Check Also

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ – Membahas tentang konservasi kopi mungkin tidak akan pernah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.