Empat Kunci Meningkatkan Keuntungan Petani Kopi – Salah satu masalah yang dialami petani kopi sejak dahulu tetap sama, keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan jerih payah mereka, terutama petani kecil yang memiliki akses terbatas dan memerlukan bantuan perantara untuk memasarkan hasil panen.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Global Coffee Platform (GCP) tentang potensi keuntungan yang diperoleh petani dari 4 aspek utama, yaitu peningkatan hasil panen, peningkatan kualitas, pelatihan, dan pemberdayaan wanita. Objektifitas studi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu dengan memahami keuntungan finansial di setiap level petani, menggambarkan rantai suplai kopi hijau di setiap negara, serta meningkatkan keuntungan yang diperoleh petani di setiap negara dan mengeksplor niai tambah untuk petani dan industri. Hasil penelitian ini dapat diakses dengan mudah secara gratis di website resmi GCP.
Terdapat 11 negara yang menjadi objek dari penelitian ini. Negara-negara yang dipilih tentu memiliki kondisi yang potensial sebagai negara produsen kopi. Indonesia menjadi salah satunya, diikuti Brazil, Ethiopia, Kenya, Colombia, Honduras, Nicaragua, Tanzania, Peru, Vietnam, dan Uganda.
Sebanyak 507 ribu petani kopi Robusta di daerah Sumatera bagian selatan memiliki potensi untuk meningkatkan hasil panen. Selain itu, petani perlu menggunakan teknik low-yielding untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan dan sistem irigasi yang dibutuhkan, termasuk menerapkan praktik agronomi (menutrisi tanaman, penyiangan, manajemen hama) dan rehabilitasi lahan pertanian (replanting). (baca juga : Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader)
Empat Kunci Meningkatkan Keuntungan Petani Kopi
Peningkatan kualitas kopi tentu akan meningkatkan keuntungan petani. Di Indonesia dan Ethiopia, kopi Arabica memiliki potensi yang lebih tinggi. Petani juga perlu mengubahnya menjadi sistem perdagangan yang intensif untuk meningkatkan kualitas, khususnya di Indonesia, Peru, dan Honduras. Sedangkan untuk petani di Tanzania dan Ethiopia, mereka dapat meningkatkan kualitas dengan memiliki akses ke pabrik pusat. Jika ini diterapkan, keuntungan petani dapat mencapai hingga 2 milyar dolar pertahun.
Pelatihan yang efektif juga dilakukan untuk mendukung peningkatan keuntungan. Bekerja sama dengan komunitas yang bergerak di bidang pemasaran untuk membuat program pelatihan, yang mana akan berdampak positif untuk praktik pertanian jangka panjang.
Pemberdayaan wanita juga perlu dilakukan agar keuntungan yang didapat sama rata, karena sebagian besar dari mereka tentu menggunakan pendapatannya untuk anaknya, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, agar pendapatan keuntungan diterima oleh semua anggota keluarga, pengaruh wanita dan pria perlu ditingkatkan pada bagian pemasaran kopi melalui pelatihan.(Windy)