Ngopi, Budaya Era Millenium

Ngopi, Budaya Era Millenium – Andrea Hirata di dalam bukunya yang berjudul “Cinta di Dalam Gelas”, dia mengatakan bahwa mereka yang sama sekali tidak minum kopi adalah penyia-nyia hidup ini. Budaya ngopi merupakan sebuah ajang sosialisasi di era millennium saat ini. Tidak jarang terlihat, acara ngumpul-ngumpul bersama teman maupun rekan kerja dilakukan di kafe kopi. bahkan budaya ini sudah menjadi life style tersendiri bagi sebagian orang. Sehingga, orang yang awalnya hanya sekedar meminum kopi atau bahkan tidak menyukai kopi, menjadi pencinta kopi dikarenakan arus global dan pengaruh lingkungan sosial.

Selain menjadi penambah energi dan tuntutan gaya hidup, kopi juga dipercaya dapat melepas setres. Oleh sebab itu, setiap perusahaan besar selalu menyediakan waktu sekitar 15 menit di pertengahan jam kerja untuk coffee break bagi karyawannya agar dapat melepas penat dan kesetresan mereka terhadap pekerjaan. (Baca Juga : Persiapan Dasar Membuka Coffee Shop)

Budaya Ngopi Era Millenium

Populasi pertemanan dan intensitas pertemuan yang semakin banyak. Dari ngopi inilah banyak menghadirkan teman yang membawa teman. Sehingga jumlah orang yang dikenal semakin banyak dan semakin sering ngopi, jumlah pertemuan dan berkumpul bersama teman juga semakin meningkat.

Ngopi dapat memberikan inspirasi kreatif dan sarana bertukar pendapat. Dalam kegiatan ngopi inilah timbul topik-topik yang tidak bisa dibicarakan di tempat lain, seperti tempat kerja, dll. Bahkan tidak jarang pembahasan yang diangkat merambah ke dunia profesi atau pekerjaan, jadi dapat menambah wawasan. Seperti kata pepatah, sambil menyelam minum air, sambil bersosialisasi sekalian bertukar pendapat.

Media promosi gratis. Ada banyak orang yang dapat menjadi sasaran promosi bagi orang-orang yang baru merintis usahanya. Tidak perlu menghabiskan waktu, tenaga dan modal dalam mengumpulkan banyak orang. Cukup promosikan dengan teman saat ngopi dan akan terjadi persebaran informasi dari mulut ke mulut. Biasanya, sumber informasi yang berasal dari orang yang kita percayai akan menjadi pertimbangan utama kita dalam memilih produk yang ditawarkan. Begitu pula dengan metode promosi ini.

Menghilang kepenatan dan setres pada fikiran. Dengan ngumpul bersama teman, tertawa bersama ataupun adanya sesi curhat, tentu saja membantu meringankan beban fikiran. Apalagi kegiatan itu dilakukan di tempat yang nyaman. Cukup  bermodalkan secangkir kopi dengan harga yang terjangkau, suasana kafe yang menyenangkan dan pelayan yang ramah, maka akan membantu me-refresh pikiran kita. (Dhani)