Mengenal Kopi Excelsa Wonosalam – Kopi yang khas akan dengan mudah menarik para penikmat kopi agar mau mencicipi kopi tersebut. Apalagi kalau kopi tersebut memiliki segudang kelebihan yang membuatnya semakin terlihat bersinar dibandingkan dengan kopi yang lainnya. Walaupun terhambat dalam hal pembudidayaan, kopi tersebut akan tetap memiliki peminat, karena khasnya aroma dan cita rasa yang dimilikinya.
Begitu pulalah yang terjadi pada kopi ekselsa dari wonosalam yang terkenal dengan daerah penghasil kopi. Walaupun sekitar 90 persen dari pasar kopi di dunia dikuasai oleh robusta dan arabika, lalu selebihnya kopi liberika dan ekselsa. Namun, daerah wonosalam, kabupaten Jombang yang hampir setiap desanya memiliki pohon kopi ekselsa. Di wonosala, kopi ekselsa lebih dikenal dengan sebutan kopi asisa.
Daerah wonosalam dapat menjadi salah satu daerah penghasil kopi, karena hal tersebut berawal dari kolonial belanda yang telah membangun kebun-kebun kopi wonosalam pada tahun 1800-an. Walaupun demikian, yang membuat kopi ini tetap eksis adalah rasa yang dimilikinya sangat unik juga khas. Karakteristik rasanya lebih kepada pahit yang paling mendominasi, namun juga memiliki rasa yang manis, asam dan juga sepat dengan tidak menghilangkan rasa gurihnya. Bahkan saat ini, kopi ekselsa memiliki harga jual yang mahal bila dibandingkan dengan kopi robusta dan arabika karena jumlah tanamannya yang produktif semakin berkurang. (Baca juga : Ukuran Cangkir Kopi dan Bahan yang Digunakan)
Mengenal Kopi Excelsa Wonosalam
Kelebihan yang dimiliki dari kopi jenis ekselsa adalah selain dari segi rasa yang khas dan cenderung unik, aroma yang dimilikinya juga kuat, serta dengan ciri fisik yang lebih besar dari pada kopi robusta maupun kopi arabika, juga dapat berbuah sepanjang tahun, dan yang paling penting adalah sangat mudah membudidayakannya karena memiliki kemampuan dalam hal beradaptasi terhadap iklim dan juga perubahan cuaca secara ekstrim dan kelebihan yang paling menonjol adalah kopi ekselsa sangat tahan dari serangan hama.
Di daerah wonosalam, penanaman pohon kopi ini dilakukan secara organik sehingga dapat menghasilkan rasa yang berkualitas dengan aroma yang kuat dan harum. Bahkan dalam hal memanen sekalipun, tetap dilakukan secara teliti dan tidak sembarangan seperti tidak boleh memanen buah yang masih muda berwarna hijau, maupun terlalu tua yang berwarna hitam karena bijinya pasti sudah hilang. Pemetikannya pun tidak boleh sampai ketangkai, harus buah saja agar tahun depan buahnya dapat tumbuh kembali. Pada kopi ini, untuk mendapatkan rasa yang optimal, saat penyeduhan gunakan air yang mendidih sehingga menghasilkan endapan/ampas di bawahnya. (Ramadhani)