Festival Kopi sebagai Alat Promosi Produk- Jika kita memiliki Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun, di UAE mereka memiliki International Coffee and Tea Festival (ICTF) yang didedikasikan khusus untuk specialty coffee dan specialty tea. Selain Festival Kopi serta promosi teh, mereka juga memberikan kesempatan pada bar, cafe, produk peralatan (alat roasting, mesin espresso, mixer, grinder, alat seduh manual dan otomatis), dan pelayanan jasa untuk ikut serta. Acara yang akan datang ini diselenggarakan di Dubai, pada 14 – 16 Desember 2017 mendatang.
Selama 8 tahun sejak awal mula pelaksanaan ICTF, mereka berhasil menjadi wadah yang ikut bereperan dalam pembangunan industri, membuka peluang pebisnis kopi dan teh untuk mempromosikan produk, membuat konsep baru, dan mencari jaringan bisnis. UAE menjadi pusat regional yang memiliki US $ 6,5 milyar konsumsi kopi dari total konsumsi kopi dunia sebanyak US $ 85 milyar. Industri cafe di Dubai juga mengalami peningkatan, dengan dibuka lebih dari 4000 coffee shop atau pun tea shop, maka angka konsumen dan pemasaran ke luar negri juga bertambah. (baca juga : Perbedaan KedaiKopi dan Coffee Shop)
Festival Kopi sebagai Alat Promosi Produk
Dari data pengunjung ICTF pada tahun 2016, sebanyak 9000 pengunjung memiliki background yang beragam. Tiga jenis pengunjung berdasarkan profesi antara lain 38% profesional, 5% pebisnis pemula, dan 57% pebisnis lanjutan. Sebanyak 67% pengunjung datang berkali-kali, dan sisanya hanya berkunjung sekali. Operator restoran menempati posisi pengunjung terbanyak, diikuti operator cafe, operator hotel, industri-industri, operator bakery, dan terakhir pemilik cafe, restoran, dan bakery. Hal yang unik dari festival ini adalah peminat kopi lebih banyak 51% dibandingkan peminat teh.
Keuntungan yang diperoleh pebisnis yang ikut berpartisipasi dalam ICTF juga hampir sama dengan Trade Expo Indonesia. Pebisnis dapat memperluas jaringan mereka, mendapat partner atau buyer baru, pemasok peralatan akan mendapat importir baru yang bersedia bekerja sama, kesempatan untuk melakukan pengamatan pasar secara langsung terkait perkembangan industri terkini, serta merk dagang yang semakin dikenal publik.
Testimonial dari partisipan ICTF juga cukup menarik. Hasitha misalnya, ia sudah mengikuti ICTF sejak beberapa tahun lalu dan hasilnya cukup signifikan, meskipun teh masih menjadi minuman favorit masyarakat Timur Tengah, namun perkembangan kopi jauh lebih pesat. Lalu Sanoona yang baru saja mengikuti ICTF tahun 2016 silam mendapat respon yang baik dari para pengunjung, dan berencana untuk mengikuti kembali acara yang akan diadakan Desember mendatang ini. (Windy)