Benarkah Kopi Menyebabkan Kecanduan ? Saat ini, kopi sudah dijadikan sebagai bagian terpenting bagi sebagian orang. Kopi selalu dijadikan sebagai penyemangat dan kebutuhan yang harus ada, sebelum memulai aktifitas sehari-hari. Bahkan, ada sebagian orang yang merasa lemas, tidak berenergi dan tidak bergairah untuk memulai aktifitasnya bila tidak mencicipi kopi terdahulu.
Apakah hal ini disebabkan oleh efek adiktif atau gejala kecanduan?
Keadaan tersebut dapat dijelaskan secara konkrit karena kafein yang terdapat dalam kopilah yang menjadi stimulus energi dan sistem saraf pusat pada seorang peminum kopi sehingga menyebabkan ketagihan. Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa struktur kafein sama dengan adenosin yang merupakan senyawa yang menyebabkan rasa lelah dan tidur. Namun dengan mengonsumsi kafein dapat mengirimkan reseptor agar mengikat adenosine, sehingga rasa lelah dan ingin tidur jadi hilang. Ada dua pendapat mengenai keadiktifan kafein pada kopi. (baca Juga : Apa itu Honey Coffee?)
Menurut Smithsonian, kafein yang terdapat dalam kopi, merupakan zat adiktif yang mampu membuat orang yang mengonsumsinya merasa ketagihan. Namun, hal tersebut akan terjadi, bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan berlebihan. Selain itu, kecanduan terhadap kafein tidak akan akan mengancam secara fisik, sosial dan juga ekonomi. Pada penelitian yang terbitkan dalam Journal For Nurse Practitioners menjelaskan bahwa “kafein memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi senyawa adiktif, seperti ketergantungan, toleransi, dan penarikan”.
Penelitian Lanjutan Kopi menyebabkan Kecanduan?
Sedangkan menurut penelitian dalam American Journal Of Drug And Alcohol Abuse bahwa kafein tidak bersifat adiktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa jarang ada dorongan kuat bagi peminum kopi untuk merasa ingin mengonsumsi kafein.
Jadi, dapat dikatakan bahwa adiktif ataupun gejala kecanduan yang terjadi pada penikmat kopi mungkin tidak akan parah, tapi bila diberhentikan secara tiba-tiba akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang yang bersangkutan. Lalu, untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya dengan cara mengurangi konsumsi kopi secara berkala agar tubuh tidak melakukan penolakan secara signifikan. Bila hal tersebut dilakukan secara konsisten, maka kurang lebih selama 7 sampai 12 hari, dapat mengurangi jumlah reseptor adenosen dan mengembalikannya pada jumlah yang semula. Walaupun begitu, bagi penikmat kopi agar tidak terkena dampak buruk dari kopi, lebih dianjurkan agar mengonsumsi kopi tidak secara berlebihan. Sehingga dapat selalu menikmati kopi dan badan pun tetap sehat. (Dhani)