Olfactory Skill pada Tahapan Cupping Coffee – Cupping coffee adalah uji cita rasa kopi dengan cara mengenali, membedakan, dan membandingkan kopi dengan menggunakan hidung untuk menentukan aroma, dan lidah untuk menentukan rasa kopi. Terdapat 6 poin yang akan dinilai dalam cupping coffee, antara lain aroma (fragrance), rasa (flavour), kekentalan (body), keasaman (acidity), rasa pahit (bitterness), dan rasa manis (sweetness). Proses cupping coffee sendiri terdiri dari 3 tahapan, tahapan pertama adalah mengenali aroma kopi yang sudah disangrai (roast), mengenali aroma kopi yang sudah diseduh, dan terakhir mencicipi kopi. Dari 3 proses tersebut, 2 proses di awal tentu membutuhkan olfactory skill, yaitu keahlian seseorang dalam mengenali aroma-aroma pada kopi.
Selain pada cupping coffee, olfactory skill juga termasuk bagian test untuk mendapatkan sertifikasi Q-Grader, yaitu orang yang dapat menilai kopi sesuai standar yang telah ditentukan. Ujian dilakukan dengan cara mencocokkan wangi tersebut dengan 36 aroma yang ada dalam daftar. Untuk memiliki keahlian olfactory ini juga perlu dilakukan latihan dan membutuhkan alat bantu yang bernama Le Nez du Cafe kit yang dirancang oleh Jean Lenoir. Satu kit ini berisi 36 botol dengan aroma berbeda. (Baca juga : Benarkah Kopi Menyebabkan Kecanduan)
Olfactory Skill
Le Nez du Cafe ini terbagi menjadi 10 kelompok aroma. Earth note, hanya terdiri dari aroma tanah. Vegetable notes, terdiri dari kentang, timun, dan kacang-kacangan. Vegetal note, aroma jerami. Woody note, aroma kayu cedar. Spicy notes, aroma minyak cengkeh, lada, biji ketumbar, dan vanila. Floral notes, aroma mawar, bunga kopi, dan ampas kopi. Fruitty notes, aroma blackcurrant, lemon, aprikot, dan apel. Animal notes, aroma mentega, madu, dan kulit. Toasty notes, aroma beras basmati, roti panggang, gandum, liquorice, karamel, dark chocolate, almond, kacang tanah, hazelnut, walnut, daging, asap, tembakau, dan kopi yang telah disangrai. Chemical notes, aroma obat dan karet.
Alat ini tentu membantu dalam mengasah olfactory skill, terutama menganalisis aroma kopi mulai dari jenis berdasarkan lokasi geografis, metode penanaman dan budidaya, proses sangrai hingga penyajian kopi. Oleh karena itu, jika berminat menjadi seorang cupper coffe (penilai), mengasah olfactory skill menjadi hal yang wajib dilakukan. (Windy)