Apa Itu Over Fermented Kopi? – Kualitas dari kopi mempengaruhi kenikmatan yang disajikan dari secangkir kopi serta mempengaruhi keinginan penikmatnya untuk mencicipi kopi tersebut kembali. Sehingga kualitas dari kopi haruslah mendapatkan perhatian khusus.
Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan di Indonesia. Sebagian perkebunan kopi dikelola maupun diusahakan oleh petani masih secara tradisional. Selain itu, tidak sedikit pula mutu kopi yang dihasilkan petani relatif rendah. Sehingga mempengaruhi taraf keuntungan yang diperoleh oleh petani. Pada umumnya, kesalahan yang paling fatal dilakukan oleh petani yang menyebabkan kualitas kopi menjadi buruk, ada pada fase pemetikan dan penanganan pasca panen, begitulah menurut Herman dan juga Wayan.
Lalu, untuk dapat meningkatkan mutu kopi, salah satu tahapan yang harus diperbaiki adalah proses pasca panen. Saat ini, merupakan teknologi pasca panen yang dapat memperbaiki cita rasa yang dimiliki oleh kopi yaitu fermentasi.
Fermentasi pada kopi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu biji kopi yang difermentasi basah dan semi basah, sebelum dilakukan proses pengeringan akan meningkatkan cita rasa pada kopi. adapun tahapan yang dapat dilakukan dalam proses fermentasi kopi adalah pertama sekali harus mensortir biji kopi yang benar-benar matang, kemudian langsung diproses. Rentang waktu yang dimiliki dari penyortiran dan pemerosesan fermentasi tidak boleh lebih dari 6 jam. (Baca juga : Studi, Benarkah Kopi Sebagai Doping)
Apa Itu Over Fermented Kopi ?
Tahapan selanjutnya, yaitu biji kopi direndam dengan air bersih, lalu kulitnya dipecah tapi tanpa perendaman. Lalu buah digiling dengan mesin pulper (vis pulper). Kemudian, hasil pulping-nya ditumpukkan pada satu satu wadah hingga membentuk gunung, selanjutnya gunungan tersebut ditutup karung dan diamkan selama 12-15 jam. Setelah selesai proses pemeraman, buah tersebut langsung dicuci dengan air bersih dan dijemur. Untuk tahapan selanjutnya, dapat dilakukan seperti proses kopi pada umumnya hingga menjadi kopi bubuk.
Hasil yang dapat diperoleh dari proses fermentasi kopi berupa buji kopi yang mempunyai warna lebih pucat dibandingkan dengan biji yang tidak difermentasikan. Cita rasa yang diperoleh juga lebih kuat dan lebih disukai serta aroma yang dimilikinya jadi lebih lembut.
Namun, bila kopi mengalami over fermentasi yang muncul akibat biji yang difermentasikan tidak segera dicuci. Sehingga menyebabkan karakteristik rasa yang sour/masam dan oniony. Jadi fermenty (istilah untuk digunakan akibat oleh fermentasi buah kopi yang terlalu matang) dapat memiliki aroma dan rasa seperti vinegar/cuka dan juga cita rasa mengganggu lainnya. (Ramadhani)