Standar Kemasan Kopi Roasted dan Bubuk – Menjaga kesegaran kopi baik dalam bentuk biji maupun yang sudah digiling menjadi bubuk (ground coffee) sangat diperlukan, baik untuk persediaan sendiri atau dijual kepada konsumen. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kemasan yang tepat dan sudah sesuai dengan standar kemasan untuk kopi bubuk. Mengesampikkan fakta bahwa desain pada kemasan juga taktik untuk menarik perhatian konsumen. Bagi industri kopi, menentukan kemasan yang tepat untuk menjaga kesegaran kopi dalam jangka waktu yang lebih lama adalah hal yang paling sulit. Bahkan mereka harus melakukan uji coba dan evaluasi kemasan oleh para pakar Coffee Analyst, mulai dari peralatan, bahan yang digunakan, dan dampak yang akan diterima konsumen dari kemasan tersebut.
Bahan material yang sering digunakan sebagai kemasan bubuk kopi terdiri dari aluminium, kertas, low density polyethylene (LDPE), polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), dan bahan multi-laminasi lainnya. Kemasan membutuhkan aliran udara satu arah untuk melepaskan karbon dioksida dari proses roasting, namun menahan agar oksigen dari luar kemasan tidak masuk ke dalam. Semakin gelap hasil roasting (light to dark-roast), maka konten karbon dioksida juga semakin banyak. Kemasan yang digunakan juga harus dapat bertahan selama proses distribusi, menjaga tinta logo pada kemasan agar tidak pudar, dan tidak rusak hingga sampai ke tangan konsumen. (Baca juga : Kopi seduh dingin vs kopi seduh panas)
Standar Kemasan Kopi Roasted dan Bubuk
Ada 4 bentuk kemasan yang sering digunakan untuk kopi bubuk. Box pouch, dengan bagian bawah berbentuk persegi yang rata dan mudah tegak dalam posisi berdiri, sehingga menghemat tempat penyimpanan. Quad style pouch, dengan desain yang mirip dengan box pouch namun lebih lebar untuk isi yang lebih banyak, dan bagian bawah yang dapat dilipat. Stand up pouch, dengan 2 sudut di bagian bawah dan mudah berdiri untuk menghemat tempat penyimpanan. Lay-flat pouch, disebut juga pillow pouch karena desainnya mirip dengan bantal yang digunakan produk makanan pada umumnya. Untuk bubuk kopi yang langsung habis digunakan, maka menggunakan kemasan sekali pakai (single-use) tidak masalah. Namun jika bubuk kopi masih akan disimpan untuk konsumsi selanjutnya, maka kemasan perlu menggunakan zipper agar dapat ditutup seperti semula.