Pentingnya Naungan Kopi – Kopi merupakan salah satu tanaman yang sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Contohnya jika intensitas cahaya matahari yang diterima berlebihan maka akan mengganggu proses pertumbuhan hingga pembuahan karena kopi juga cepat meranggas pada saat musim kemarau. Keberadaan pohon naungan kopi juga sangat diperlukan terutama untuk lahan perkebunan yang kering. Naungan kopi adalah salah satu metode budidaya kopi yang disebut juga dengan shade-grown coffee yang merupakan bagian dari proyek Premaculture, dan sudah dibahas secara singkat pada artikel sebelumnya (Inovasi Budidaya Kopi Saat Ini).
Naungan Kopi Penjaga Kelembapan
Selain menjaga keseimbangan intensitas cahaya matahari yang diterima, naungan kopi juga penting sebagai pengatur kelembaban lahan perkebunan kopi. Akar pohon yang kuat akan mengikat tanah dan menyimpan air, sehingga dapat mencegah erosi tanah ketika musim hujan. Pohon naungan yang tumbuh lebih tinggi dan cukup rindang akan menjaga kopi dari angin kuat, dedaunan yang gugur akan menjadi kompos untuk meningkatkan unsur hara dan menjaga kelembaban tanah. Hama tanaman atau gulma yang menjadi saingan tanaman kopi dapat dikurangi. Naungan kopi yang dapat menghasilkan kayu bakar atau buah yang dapat dijual akan meningkatkan pendapatan petani kopi.
Namun, menanam naungan kopi bukan berarti tanpa syarat. Pohon yang dipilih menjadi naungan juga harus disesuaikan dengan keadaan sekitar, karena jika tidak pohon naungan tersebut justru akan menjadi saingan tanaman kopi. Untuk naungan sementara, petani dapat menggunakan tanaman pisang atau terong belanda sebelum produksi kopi. Sedangkan untuk naungan tetap, pohon yang dipilih harus memiliki akar yang kuat agar tidak mudah tumbang, dan lebih dalam dibandingkan akar kopi agar tidak bersaing untuk mendapatkan air dan unsur hara dalam tanah. Naungan tetap ditanam dengan jarak tertentu agar kopi tidak tertutupi daun, dan dilakukan perawatan seperti memangkas batang dan ranting sekali dalam setahun. (Baca juga : Sehat Dengan Konsumsi Kopi)
Pohon yang dipilih untuk menjadi naungan disesuaikan dengan kondisi alam sekitar, karena jenis pohon berpengaruh terhadap hasil produksi kopi. Di Indonesia, jenis pohon naungan yang sering digunakan adalah jenis kacang-kacangan (Leguminosae) karena akan menambah unsur nitrogen dalam tanah. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa produktivitas kopi tanpa naungan hanya 583,7 kg/tahun dan tanaman cempaka 534,1 kg/tahun, sedangkan dengan tanaman jenis Leguminose seperti Gamal dapat mencapai 806,6 kg/tahun dan Dadap 987,5 kg/tahun. (Windy);