Kopi dapat mengurangi efek penyakit kanker hati- seperti laporan penelitian yang dilaksanakan World Cancer Fund International yang bertempat di London, Inggris. Laporan itu menyatakan bahwa asupan kopi dengan kadar normal mampu mengurangi risiko kanker hati yg disebabkan karena mengkonsumsi alkohol setiap hari.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian itu pun menyatakan mengkonsumsi minuman beralkohol yang jumlahnya tiga kali dalam sehari akan memperbesar resiko terkena kanker hati.
Direktur World Cancer Research Fund Inggris, Amanda McLean, menyampaikan : “Sekitar tiga atau lebih mengkonsumsi alkohol setiap hari memperbesar resiko terkena kanker hati. Hingga sekarang kami belum yakin menyangkut jumlah alkohol condong mengarah ke kanker hati. Namun penelitian ini sangat kuat, untuk diagnosa awal secara spesifik menelitinya.
“Penemuan ini disampaikan kepada publik di Continuous Up Date Project (CUP) 2015 bertemakan “Diet, nutrisi, kegiatan fisik, & kanker hati.” Laporan CUP itu didasarkan terhadap analisis dari 34 penelitian yg mencakup 8,2 juta responder. Jumlahnya 24.500 di antaranya menderita kanker hati.
The American Cancer Society memjelaskan bahwa tiap tahun di United States ada 35.660 kasus baru yang diagnosis menderita penyakit hati & kurang lebih 24.550 orang yang mati akibat kanker hati. (Kopi dapat mengurangi efek penyakit kanker hati)
Bukti dari penelitian yang sebelumnya menemukan panduan kuat bahwa minum kopi akan mengurangi risiko kanker hati. Penemuan ini merujuk kepada penelitian World Cancer Research Fund yang diluncurkan tahun 2013 menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker rahim.
Dr Kate Allen, Direktur Eksekutif Sains & Urusan Publik di World Cancer Research Fund International, menyampaikan : “Temuan baru seputar alkohol, obesitas & kopi yang amat menarik. Ada pula saran baru yang menarik mengenai berolahraga & ikan. Bukti berkenaan terkait antara diet, nutrisi, kegiatan fisik, & kanker jadi mapan. Kami mengharapkan bahwa temuan baru digunakan untuk menginformasikan perdebatan mengenai implikasi kesehatan penduduk bisa saja & respon kebijakan,” imbuhnya