Penjurian Dalam KKSI-8 Terindikasi Tidak Transparan – KKSI-8 adalah kontes pertama kali dilakukan di gayo sejak 2008 di gelar. ada 118 sampel kopi arabica dan 65 sampel robusta yang diseleksi menjadi 15 arabica dan 15 robusta terbaik se-nusantara. saat kegiatan ini berlangsung ada beberapa poin yang aneh yang kami perhatikan pada saat proses penjurian yang meliputi :
- Sistem Penjurian yang Tidak Transparan.
Pada tahapan seleksi, mekanisme penjurian dilakukan dengan tidak transparan, alasannya sejak awal pengiriman sampel hingga tahap pengumuman kontestan yang lulus verifikasi nilai score cupping tidak di publish, puncaknya pada saat penjurian akhir babak grand final proses eliminasi peserta dengan keputusan juri tanpa indikator nilai akumulasi yang juga tidak di publish. Seyogyanya setiap penentuan juara di lengkapi data akumulasi score dan di publish. konsep yang tersembunyi tersebut membuat kontestan tak puas dengan hasil penjurian. Sebagai perbandingan saja ketika kami mengikuti Auction tahun 2014 yang diadakan oleh SCAI sampel pada tahap awal yang lulus di beritakan dengan email lengkap dengan cupping Scorenya, Sehingga kami tahu berapa nilai cupping score peserta lain dan menjadi alasan panitia Lelang Kopi Specialty menetapkan yang tereliminasi dan yang lulus, selanjutnya pada tahap penentuan (Kopi hasil cupping) diberitakan kembali dengan cupping score akhir yang diambil dengan menyesuaikan kecocokan stok, dan score cupping stok (ada data screen shot), pada tahap menuju 15 besar pada KKSI 8 kami sempat pertanyakan score cupping sampel ke panitia KKSI, hal ini di jawab dengan mengirim nama yang lulus via Instagram Aeki tanpa cupping score.
2. Tidak Ada Auction
Sejak awal, acara kontes kopi ini digabungkan dengan lelang KKSI, ketika di konfirmasi kepada panitia, kopi yang telah lolos verifikasi sample dengan lot dijanjikan akan di lelang kepada buyer namun apabila tidak laku maka akan dilakukan pembelian kopi dengan harga bottom price oleh panitia. pada jadwal kegiatan juga dicantumkan jadwal ‘lelang pemenang KKSI’ di hari kedua perhelatan KKSI-8. pada pelaksanaannya Tidak dilaksanakan lelang pemenang KKSI-8 justru malah lelang lokalan yang jadi sorotan. Ketika di konfirmasi ke beberapa panitia mereka hanya menyebutkan pemenang pada malam hari. kepada kontestan semifinal bpk M.rasyid.A , beliau menegaskan bahwa, “Fungsi pengiriman lot sebanyak 60-600 kg adalah untuk di lelang, lagipula mekanisme lelang juga tidak dilaksanakan dengan baik, misalnya tidak dilakukannya prosesi cupping oleh buyer, bahkan buyer pun tak terlihat dalam acara. acara apa ini !” sebut beliau.
3. Tidak Ada Konfirmasi Undangan Khusus
Dalam pelaksanaan KKSI-8 setiap kontestan akan di konfirmasi ulang dengan mengirimkan undangan khusus untuk menghadiri acara puncak. Undangan itu dipastikan dikirim melalui email namun cv. nutrisi aceh sama sekali tak memperoleh undangan baik melalui pesan, email bahkan telepon. Sedangkan beberapa peserta menerima pemberitahuan undangan dari panitia. Dan hadir pada acara KKSI 8 Di gedung Resi Gudang, Takengon
4. Juri Dengan Pengujian Ganda dan Form Cupping Sama
Yang terlihat dalam proses penjurian 2 kategori kopi yang berbeda, arabica dan robusta terlihat di nilai oleh orang yang sama dengan form yg sama. Kalau memang demikian hampir tak ada bedanya dan bahkan Q-grader dan R-grader tidak punya batasan penjurian. Kami juga meragukan beberapa orang juri walau itu adalah wewenang panitia, Lagipula ada beberapa orang yang tidak berkepentingan nimbrung dalam barisan juri menyicipi kopi kontestan. Sehingga independensi penjurian sangat di ragukan. Hal ini juga keluhkan ke panitia dan team GCT yang secara personal ikut membantu pelaksanaan Cupping oleh juri. Tanpa di ikutkan dalam penjurian.
observasi langsung KKSI-8
Semoga ada Klarifikasi dari pihak yang terkait, salam kopi indonesia
sumber : sadakoffie.com