Home » Berita » Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader
Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader
Credit : brewing is for everyone

Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader

Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader –  Specialty Coffee Association of America atau SCAA benar-benar membantu dalam menentukan standarisasi untuk mempermudah industri kopi dalam pengukuran, dengan melalui uji coba ilmiah dan menghasilkan nilai yang tetap serta sudah diakui oleh lembaga standarisasi. Standar-standar yang sudah dibuat antara lain standar untuk air, cupping, dan kopi hijau. Standar kopi hijau ini menjadi salah satu standar yang digunakan dalam ujian Q Grader.

Artikel-artikel sebelumnya juga sudah membahas beberapa skill yang dibutuhkan dan diuji untuk menjadi Q Grader, seperti olfactory skill, triangulation skill, hingga cupping skill. Green grading test, merupakan uji kemampuan untuk menentukan cacat (defect) yang ada dari 3 jenis sampel biji kopi dengan masing-masing sebanyak 350 gram. Waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi 1 sampel hanya 20 menit. Untungnya, uji green grading menggunakan sistem open book, yaitu dimana peserta dapat melihat Green Arabica Defect Handbook, buku panduan yang detail dibuat oleh SCAA berdasarkan Green Arabica Coffee Classification System (GACCS) untuk memudahkan menemukan defect pada biji kopi melalui gambar. Daftar defect juga disusun berdasarkan urutan dari yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas kopi. (Baca juga : Clear Coffee, Minuman Kafein Tanpa Warna)

Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader
Credit : Cheryl Brennan

Green Grading Test, Tahap Menjadi Q Grader

GACCS membagi full defect menjadi 2 kategori. Kategori I atau primary defect, terdiri dari full black bean, full sour bean, dried cherry, fungus damaged bean, foreign matter, dan severe insect damage bean. Sedangkan kategori II atau secondary defect terdiri dari partial black bean, partial sour bean, parchment/ pergamino bean, floater bean, immature/ unripe bean, whitered bean, shell, broken/ chipped cut, hull/ husk, dan slight insect damage bean. Jika terdapat 5 biji kopi dengan ciri-ciri defect yang sama, maka nilainya menjadi 1 full defect. Untuk mengetahui gambaran lebih lanjut mengenai klasifikasi biji kopi, anda dapat menelusurnya melalui search engine atau bahkan sekedar mengunjungi outlet Sada Coffee untuk diskusi ringan.

Peserta ujian juga wajib mengisi form yang sudah disediakan khusus oleh SCAA untuk memudahkan perhitungan secara otomatis karena form ini dibuat dalam format Excel dengan rumus tertentu. Hasil akhir dan evaluasi dari setiap bentuk defect akan menentukan grade sampel kopi yang diuji, apakah termasuk Specialty Grade, atau Below Specialty Grade. Jika tidak termasuk keduanya maka disebut Not Classified by SCAA GACCS.

Terakhir adalah evaluasi warna dan aroma. Warna yang masuk dalam klasifikasi Specialty Grade adalah bluish-green dan green, warna-warna ini juga terdapat di GACCS. Dan hanya sampel kopi yang bebas dari aroma asing yang tergolong Specialty Grade. (Windy)

About Sada

The Origin Gayo Specialty Coffee for Special people

Check Also

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ – Membahas tentang konservasi kopi mungkin tidak akan pernah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.