Cascara, Minuman populer kekinian

Cascara, Minuman populer kekinian – Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat menikmati hari-hari yang menyenangkan, apalagi bila memulai hari tersebut dengan secangkir minuman yang nikmat. Setiap pagi, sebagian orang cenderung menikmati kopi hangat yang menggugah selera. Tapi, bila sedikit ingin mengganti suasana dan nuansa kopi di pagi hari, ada cara yang cukup menyenangkan dan cukup menarik untuk dicoba, yaitu menikmati kopi yang diolah menjadi teh.

Mungkin bila mendengar kopi namun dalam tampilan maupun kemasan teh, akan membingungkan sekali. Pertanyaan yang akan muncul pertama kali difikiran kita sudah pasti ‘kok bisa?’.

Hal itu merupakan suatu yang masih beraroma baru untuk Indonesia. Namun tidak di daerah tertentu yang bahkan sudah menjadikannya sebagai sebuah tradisi yaitu di Negara Ethiopia dan Yemen yang merupakan tempat tanaman kopi dikembangkan,

Dalam bahasa Spanyol, Cascara memiliki makna yaitu kulit. Cascara sendiri dibuat dari kulit cherry kopi yang sudah dikuliti kemudian dikeringkan dengan panas yang konstan. Proses dalam pengolahan cascara dengan daging buah kopi atau cherry kopi yang direndam dalam air panas sampai dapat menghasilkan ekstrak rasa manis buah. Bahkan proses ini juga menghasilkan warna merah cerah. (Baca juga : Hama Pada Tanaman Kopi)

Cascara, Minuman populer kekinian

Agar dapat memiliki cita rasa yang pas, Wahyu E. P yang merupakan petani sekaligus pengusaha kopi mengatakan bahwa cascara membutuhkan waktu sekitar satu minggu pengeringan dengan panas yang konstan dan pengeringannya juga tidak bisa ditumpuk atau langsung terkena tanah.

Cascara merupakan minuman dari buah kopi yang memiliki cita rasa yang mirip dengan rooibos yang juga memiliki sensasi manis buah, namun juga tetap memiliki kandungan kadar kafein yang hanya sedikit lebih tinggi dari teh hitam. Walaupun begitu, kadar kafein yang terdapat dalam cascara tidak sebanyak kopi karena sebagian besar kafein terdapat dalam biji kopinya.

Pengolahan buah atau cherry kopi menjadi minuman yang sangat inovatif dan terasa sangat nikmat itu merupakan salah satu solusi yang paling cerdas dari para petani agar dapat meningkat nilai ekonomis dari tanaman kopi yang dikelola. Kalau dulu kulit kopi hanya dapat untuk dimanfaatkan sebagai pupuk saja dan memiliki nilai jual yang relatif lebih rendah dan murah. Namun sekarang dapat lebih ditingkatkan. (Dhani)