Mengapa Tak ada Penyebutan Natural Robusta – Robusta yang dikenal dengan sebutan kopi jemen oleh sebagian besar petani di indonesia, Robusta berarti kuat ‘robust’ selalu dianalogikan dengan body (postur) biji yang solid/kokoh.. Varietas Robusta adalah Varietas unggulan kedua dari komoditas kopi indonesia, jenis kopi ini menjadi primadona bagi negara dunia khususnya Asia. Untuk Proses Penanaman Robusta, pada ketinggian 400-800 sudah memenuhi standar tumbuh, dengan intensitas curah hujan 2000-3000 mm/tahun.
Karakteristik Tanaman Robusta
Cabang reproduksi tumbuh tegak lurus. Pada Cabang ini Buah kopi berbuah tersusun rapi hingga ke ujung cabang, cabang ini lentur membentuk lengkungan payung jika sudah dipenuhi buah. Bentuk daun membulat besar tersebar pada batang, cabang dan ranting. Daun yang tumbuh pada daerah batang dan cabang berbentuk tegak lurus dengan karakter daun zing zag berselang. Sedangkan daun pada ranting dan cabang tumbuh mendatar , Karakter daun yang lebar menjadikan Robusta lebih relatif tahan terhadap penyakit karat daun. (sumber : Produksi Kopi Indonesia)
Tahapan berbunga pada umumnya terjadi pada tahun ke-2 dengan melakukan penyerbukan menyilang. Pemasakan buah berkisar 10-11 bulan hingga menjadi merah. meskipun matang dengan sempurna, daya ikat buah masih sangat kuat mengikat pada tangkai buah. Untuk urusan Akar tanaman, Kopi robusta memiliki akar yang dangkal. Pada tahapan budidaya tanaman kopi robusta dibutuhkan tanah yang subur dan kaya kandungan organik. Varietas Robusta juga cukup sensitif terhadap kekeringan.
Robusta Tanpa Penyebutan Natural Robusta, Mengapa?
Pada Proses Panen, Buah yang dikutip akan diproses ke tahapan selanjutnya. Pada Arabica di kenal dengan proses pulping kopi yaitu pengupasan kulit kopi, setelah dilakukan proses ini barulah kopi bisa dilanjutkan pada proses fermentasi, sebagian petani melakukan proses semi washed, full washed, honey process. Nah , untuk kelas Robusta proses ini tak bisa dilakukan. Hasil Diskusi ringan dengan Bapak M. rasyid, A yang pernah mengikuti Natural Conference Coffee, Yaman 2010 silam, beliau menuturkan bahwa, ”Pada Robusta tidak ada mucilage lendir kopi yang menyelimuti cangkang kopi. sehingga prosesnya tak bisa menghasilkan Winey dari fermentasi natural. sebab natural identik dengan winey, walaupun dilakukan proses penjemuran (natural process) maka robusta tak bisa menghasilkan rasa winey seperti yang dihasilkan arabica”. demikian sebutnya.