Standarisasi Kopi Enak – Kenikmatan saat mencicipi secangkir kopi, tentu memiliki sensasi dan penilaian tersendiri dari setiap orang. Karena rasa merupakan hal yang relatif. Setiap orang memiliki tingkat kepekaan panca inderanya masing-masing. Hingga rasa enak dari setiap orang itu tentu saja berbeda-beda.
Namun, bukan berarti karena kerelatifannya, rasa tidak bisa distandarisasikan atau ditentukan tingkat kebagusan dari rasa tersebut. Terutama rasa pada kopi. tingkat kelayakan maupun tingkat kebagusan dari kopi dapat dinilai dari Grade kopi itu sendiri. Tentu saja Grade 1 merupakan kopi terbaik dibandingkan levelan kopi yang lainnya dengan tingkat kecacatan yang lebih sedikit atau tingkat persentasenya lebih kecil.
Moelyono Soesilo merupakan Marketing Manager PT. Taman Delta Indonesia (TDI) sekaligus pecinta kopi mengatakan bahwa “buah kopi Grade 1 mudah dikenali dari buah yang cacatnya paling sedikit. Kemudian soal rasa pas kita cupping. Nah kopi yang bagus itu punya body dan rasa yang seimbang. Asamnya kopi juga tidak mengganggu panca indera”. (Baca Juga : Tren Kopi di Kalangan Wanita)
Kopi yang disajikan akan terasa nikmat bila dicicipi, tentu saja bila telah menjalani proses panjang dan dengan ketelitian serta perhatian yang lebih besar dari setiap tahapan kopi itu sendiri. Mulai dari penanaman bibit kopi, penaggunaan pupuk organiknya, teknik pengeringan yang digunakan pasca-panennya, proses sorting bijinya hingga tidak mempengaruhi biji yang berkualitas baik, proses roasting-nya, penggunaan kopi selagi masa fresh coffe-nya, dan tahapan penyeduhan, tentu saja dengan keahlian baristanya.
Standarisasi Kopi Enak
Seperti yang dikatakan oleh Irvan Helmi, pada saat pembukaan konferensi pers dengan latar belakang berdirinya BGI (Barista Guild of Indonesaia) bahwa “kopi itu bisa jadi enak, bisa jadi enggak enak, role paling tingginya bisa dibilang ada di barista. Misal kopi yang enak banget, di-roasting-nya sudah sempurna. begitu barista enggak bisa mengolahnya, susah”. Bahkan Dewan Pengawas BGI tersebut mengatakan kalau peran besar barista merupakan sebagai ‘ujung tombak’ industri kopi.
Sehingga dapat dinyatakan kalau secangkir kopi yang nikmat dan menggugah selera, terdapat proses yang saling berkesinambungan dan usaha yang tidak sedikit di dalamnya. Serta lahirnya rasa enak pada kopi, setiap orang akan menyatakan hal yang sama pada kopi yang berkualitas baik dan penyeduhan dengan skill yang luar biasa. (Ramadhani)