Sada Coffee on Temu Kopi Sumatra 2016 – Lutheran World Relief telah mempertemukan perwakilan dari seluruh rantai nilai kopi Indonesia selama dua hari dari diskusi tentang keberhasilan, tantangan dan peluang dalam produksi kopi Sumatera di acara tahunan Temu Kopi Forum yang ke empat. Temu Kopi Sumatera 2016 akan yang telah diselenggarakan pada 1-2 November 2016 di Grand Swiss-Belhotel Medan, Indonesia ini menyoroti diskusi tentang isu-isu mendesak yang dihadapi industri kopi Indonesia, seperti meningkatkan kualitas produksi, perubahan iklim, akses pasar, mengakses kredit dan pembiayaan, risiko mengelola dan memastikan kelestarian lingkungan.
Forum ini menyajikan kesempatan berharga bagi pemain kunci dalam rantai nilai kopi Sumatera – termasuk produsen, eksportir, importir, pembeli dan roaster – untuk menghubungkan dengan perwakilan dari sektor publik dan non-profit untuk membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan yang etis menghubungkan pohon kopi untuk secangkir kopi. Juga akan ada banyak kesempatan untuk jaringan, termasuk sesi jaringan kecepatan dan penerimaan jaringan.
Kata Mereka Tentang Temu Kopi Sumatra
Ada beberapa kunci penting dari pertemuan Temu Kopi Sumatra 2016. Mbak wayan mantan atdag indonesia untuk Amerika menyebutkan bahwa “karakter kopi sumatra itu adalah kopi yang diimpikan di Amerika sebab cita rasanya yang luar biasa, mereka juga menyebutkan bahwa indonesia adalah surganya kopi dunia. Pada kesempatan lain andrien from french menyatakan bahwa “Aku sangat menyukai kopi dari indonesia khususnya sumatra karena karakter rasa yang unik dan body yang kuat, tak jarang perusahaan kami selalu menggunakan kopi sumatra untuk blending kopi, sehingga menghasilkan karakter yang sempurna”. tegasnya.
Selanjutnya terkait simulasi harga kopi, para peserta temu kopi sumatra didampingi perwakilan Lutheran World Relief menjelaskan peristiwa nyata rantai kopi yang selama ini menjadi tanda tanya petani, mengapa harga kopi dibeli dengan harga rendah sedangkan di jual dengan harga relatif berlipat dari harga beli green bean. setelah simulasi harga dilakukan ada 2 kesimpulan yang menjadi poin pembenahan rantai distribusi kopi melalui pasar ekspor, pertama pemutusan rantai distribusi menjadi lebih pendek dan peningkatan mutu kopi. sehingga harapan petani terkait kenaikan harga jual ditingkat petani menjadi lebih tinggi.
Penjelasan DR. Surip Mawardi di Acara Temu Kopi Sumatra
Hal ini dibenarkan oleh DR. Surip Mawardi yang kini menjabat sebagai Penasehat Asosiasi Kopi Specialty Indonesia bahwa untuk meningkatkan daya saing Kopi indonesia di kancah dunia ada dua kunci sukses yang harus jadi prioritas. Kunci Pertama tentunya Regulasi, meliputi Pajak serta paket kebijakan pemerintah untuk petani dan komuditi kopi serta kunci kedua Peningkatan Mutu kualitas kopi.
support by : LWR