Home » Berita » Penjelasan Grade Kopi Arabika
Penjelasan Grade Kopi Arabika
Penjelasan Grade Kopi Arabika

Penjelasan Grade Kopi Arabika

Penjelasan Grade Kopi Arabika – Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak peminatnya di dunia karena kadar kafeinnya yang lebih rendah, dan juga lebih ringan serta manis, karena kadar gula yang lebih tinggi dari jenis kopi yang lain. Harga kopi tersebut juga tergolong mahal dibandingkan varietas kopi lainnya. Saat ini, kopi arabika memiliki grade (level) yang menunjukkan kualitas dari kopi itu sendiri. Kualitas dari kopi arabika ditentukan oleh biji/bean arabika yang tentunya berkualitas juga. Ada berbagai cara dalam memilih biji arabika yang berkualitas, yaitu :

Grade Kopi Arabica

Homogen atau keseragaman biji kopi. Dalam menentukan biji yang berkualitas dapat dilihat dari keseragaman bentuk yang oval dan warna coklat cerah yang dimiliki keseluruhan green bean. Homogennya menunjukkan single origin kopi tersebut.

Ukuran biji kopi. pada biji kopi, ukuran green bean tergantung dari varietas arabika yang dihasilkan. Ukuran biji yang berkualitas haruslah memiliki size yang sama secara keseluruhan. (Baca Juga : Cafe Latte, Haruskah Steam Susu)

flickr.com Coffee Tasting
Credit : flickr.com Coffee Tasting

Persentase biji rusak/defect. Yang dimaksudkan dengan kerusakan dapat berupa pecah, bolong, berwarna hitam atau coklat, terbelah dua, berbentuk kuku kambing, dll. Pada biji Arabika speciality grade yang merupakan mutu terbaik terdapat toleransi total defect-nya tidak lebih dari 4%. Jadi dapat diibaratkan, dari100 kg biji yang ada, hanya ada dan tidak lebih dari 4 kg yang rusak. Tidak ada biji kopi yang benar-benar 100% bagus.

Standar mutu. Berdasarkan kebijakan standar mutu dari pemerintah, di Indonesia terdapat 6 klasifikasi mutu kopi dari sistem cacatnya biji, yaitu: Grade 1 dengan nilai cacat 0-11, Grade 2 dengan nilai cacat 12-25, Grade 3 dengan nilai cacat 26-44, Grade 4a dengan nilai cacat 45-60, Grade 4b dengan nilai cacat 61-80, Grade 5 dengan nilai cacat 81-150, Grade 6 dengan nilai cacat 151-225.

Sampel dalam penghitungan standar mutu diambil secara acak, sebanyak akar pangkat 2 dari jumlah karung. Dari setiap karung yang terpilih, diambil secara acak pada bagian bawah, tengah dan atasnya, dengan total biji per karung 10kg. Setelah itu, sub sampel diaduk secara merata dan diambil sampel baru denga total 300 gr dari sub sampel. Kemudian dapat ditentukan mutunya dari 300gr biji kopi perwakilan tersebut. (Ramadhani)

About Sada

The Origin Gayo Specialty Coffee for Special people

Check Also

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ – Membahas tentang konservasi kopi mungkin tidak akan pernah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.