Kopi Saring Khas Aceh- Seorang Q-Grader kopi aceh mengungkapkan bahwa “kopi aceh itu kopi saring, itu jangan sampai hilang, itu kopi tradisional kita”. Banyak kedai kopi yang bertebaran di aceh hingga sampai ke pelosok aceh karena masyarakat aceh sendiri tidak dapa dipisahkan dari kopi. Bahkan penikmat kopinya tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, maupun keadaan ekonomi, semuanya berbaur dalam satu tradisi tanpa adanya sekat-sekat pemisah diatara para penikmat kopi di daerah tersebut dan tak jarang melakukan kontak sosial di warung kopi. sehingga, warung kopi menjadi destinasi pertama bagi kebanyakan orang aceh, untuk bersua dengan teman-temannya.
Ada dua daerah sentra produksi kopi di aceh, yaitu Ulee Kareng dan Gayo. Kopi ulee kareng merupakan jenis kopi robusta dari kecamatan ulee kareng, sedangkan kopi gayo merupakan jenis kopi arabika. Terkhususkan untuk kopi ulee kareng dengan karakteristik warna yang sangat pekat, hampir seluruh kedai kopi di aceh menyuguhkan kopi ini, karena teknik pengolahannya yang menyimpan keunikan tersendiri dan penyajiannya yang berbeda dengan cara penyajian kopi manapun di seluruh dunia.
Seorang barista yang ada di warung kedai kopi, masyarakat aceh biasa memanggilnya dengan sebutan cutbang, cutlem, dekgam yang merupakan seseorang yang mengangkat lengannya setinggi mungkin seraya menahan saringan kopi yang berbentuk segitiga lancip ke bawah, sebuah saringan yang terbuat dari kain mengerucut ke bawah. (Baca juga : Kompos Ampas Kulit Kopi)
Kopi Saring Khas Aceh
Pada saat penyeduhannya, bubuk kopi tidak hanya sekedar diseduh dengan air panas tetapi juga dimasak dan dijaga agar tetap dalam keadaan mendidih, sehingga dapat dirasakan aroma serta cita rasa pada kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak, kemudian mengalami beberapa kali proses penyaringan dengan menggunakan saringan kain yang berbentuk kerucut. Hasilnya adalah kopi yang sangat pekat, harum dan bersih tanpa mengandung bubuk kopi.
Kopi saring merupakan kopi tradisional aceh yang disajikan dengan cara klasik di aceh. Kopi saringlah membuat kopi aceh terasa lebih nikmat. Saat menikmati kopi aceh, tidak hanya menikmati rasa yang disajikan, tetapi juga tradisi dan budaya yang terdapat dalam secangkir kopi aceh tersebut. (Ramadhani)