Home » Berita » Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ?
Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ?
Credit : Pixabay

Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ?

Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ? – Sebelumnya, telah dibahas bagaimana dampak kafein terhadap proses penyembuhan luka pada bagian kulit luar. Kafein yang menghambat kinerja adenosin, ternyata ikut menghambat proses pembentukan kembali jaringan sel. Peneliti juga telah melakukan uji coba kafein terhadap kondisi fisik yang lain, salah satunya adalah perbaikan sistem pendengaran setelah mendengarkan musik akustik pada level tertentu.

Bagi orang yang sering menghadiri konser atau kegiatan lain yang berhubungan dengan suara keras (pekerja pabrik, suara mesin), tentu ini menjadi masalah. Apalagi jka memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi dan minuman berkafein lainnya pada pagi hari. Tapi jangan khawatir, karena para peneliti masih melakukan percobaan tersebut pada hewan, belum pada manusia.

Hewan yang menjadi percobaan ini adalah marmut albino betina. Mereka mengelompokkannya menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 marmut. Kelompok pertama adalah marmut, kelompok kedua diberikan stimulasi musik akustik, dan kelompok ketiga mendapat keduanya. Dosis kaffein yang diberikan sebanyak 25 mg setiap hari, dan stimulasi musik akustik dilakukan pada hari pertama dan kedelapan dengan durasi 1 jam untuk 110 dB (desibel). Scan elektronik dan mikroskopis cahaya digunakan untuk memantau respon auditory brainstem (ABR) setelah marmut tersebut diawetkan dengan formalin. (baca juga : Cita Rasa Kopi, Coffee Flavour Wheel)

Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ?
Credit : Okezone Lifestyle

Benarkah Kafein Menghambat Pemulihan Pendengaran ?

Pada marmut kelompok pertama, tidak ditemukan dampak apapun terhadap respon auditory brainstem. Kelompok kedua yang diberi stimulasi akustik, mengalami pemulihan respon auditory brainstem yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok marmut ketiga yang mendapat asupan kafein. Perbedaan ini cukup signifikan, karena selain pemulihan ABR yang lambat, kelompok marmut ketiga juga memiliki resiko kehilangan pendengaran.

Di bagian akhir, para peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait respon audiotory brainstem pada manusia dan dampaknya pada resiko kehilangan pendengaran. Penelitian ini dapat diakses secara online dan gratis di The JAMA Network (Association of Caffeine and Hearing Recovery After Acoustic Overstimulation Events in a Guinea Pig Model).

Selain kaffein, tentu masih banyak zat atau kondisi lain yang dapat memperlambat pemulihan pendengaran. Oleh karena itu, daripada mengurangi asupan kafein yang dapat berakibat caffeine withdrawal, lebih baik menghindari paparan langsung suara keras dalam jangka waktu yang panjang sekaligus mengatur dosis kafein yang diterima tubuh agar tidak terlalu berlebihan yang justru akan menimbulkan penyakit. (Windy)

About Sada

The Origin Gayo Specialty Coffee for Special people

Check Also

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ

Status Konservasi Kopi Global Ex Situ – Membahas tentang konservasi kopi mungkin tidak akan pernah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.