Dry Process vs Wet Process Kopi – Proses pengolahan kopi pada umumnya terbagi 2, yaitu dry process (sun-dried process) dan wet process (fully-washed process), namun ada juga yang mengkombinasikan keduanya menjadi hybrid process. Pemilihan proses pengolahan tersebut disesuaikan dengan karakter kopi dan kondisi geografis.
Untuk dry process atau proses kering, sebagian besar dilakukan di negara penghasil kopi yang kering dan cukup sulit untuk menemukan sumber air, seperti Brazil, Ethiopia, dan Indonesia yang hanya memiliki musim kemarau dan hujan. Caranya dengan menjemur ceri kopi utuh di bawah terik matahari di atas jaring-jaring atau benda yang tetap dapat mengalirkan udara, selama kurang lebih 20 hingga 30 hari, sampai kandungan kelembaban di dalamnya sebanyak 12%. Setelah kering, barulah kulit ceri kopi dikupas untuk diambil bijinya. Salah satu kelemahan proses ini adalah ceri kopi yang dikeringkan tidak dipilih terlebih dahulu, karena proses panen yang rata-rata menggunakan mesin sehingga ranting atau pun ceri kopi yang terinfeksi serangga ikut dikeringkan. Rasa kopi yang melalui dry process memang lebih fruity, karena komponen yang berada di kulit dan daging ceri kopi terserap ke dalam biji. (baca juga :Tips seduh kopi metode v60)
Dry Process Vs Wet Process
Sedangkan wet process, lebih sering dilakukan untuk produksi specialty kopi. Ceri kopi yang sudah dipanen kemudian dimasukkan ke dalam air untuk dicuci dan diseleksi, ceri kopi yang mengambang di atas air akan dibuang, dan yang tertinggal di dasar akan digunakan. Ceri kopi terpilih kemudian dimasukkan ke dalam mesin pulper, gunanya untuk memisahkan kulit dan daging dengan biji kopi. Getah (mucilage) yang tertinggal di biji juga dibersihkan kembali dengan air sebelum pengeringan. Karena perkembangan teknologi, saat ini sudah tersedia mesin pembersih getah yang mana akan mengurangi jumlah air yang terbuang untuk menghindari kontaminasi atau pencemaran air limbah. Proses pengeringan yang ideal untuk wet process terdiri dari 3 tahap, pengeringan pertama, pengeringan kedua untuk mengurangi kelembaban, dan pengeringan terakhir hingga 12%. Pengeringan ini dapat dilakukan di bawah terik matahari atau menggunakan mesin. Rasa kopi yang melalui wet process lebih bersih dan konsisten dibandingkan dengan dry process. (Windy)